Kamis, 22 Januari 2015
Struktur jaringan parenkim pada ubi jalar (Ipomoea batatas)
PENELITIAN
STRUKTUR JARINGAN PARENKIM PADA UBI Ipomoea batatas
disusun untuk memenuhi tugas UTS anatomi tumbuhan
oleh
Rizal Kurniawan
13320155
Kelas 3A
PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
2015
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang beriklim tropis sehingga membuat beranekaragam tanaman dapat tumbuh dengan subur di Indonesia. Salah satu tanaman umbi-umbian yang hampir bisa ditemui di seluruh wilayah Indonesia yaitu ubi jalar. Ubi jalar dapat hidup pada lahan kering maupun basah dan dapat dijumpai mulai dari dataran rendah hingga dataran tinggi. Ubi jalar yang termasuk dalam famili merupakan tanaman sepanjang tahun.Ubi jalar atau ketela rambat (Ipomoea batatas) adalah sejenis tanaman budidaya. Bagian yang dimanfaatkan adalah akarnya yang membentuk umbi dengan kadar gizi (karbohidrat) yang tinggi. Di Afrika, umbi ubi jalar menjadi salah satu sumber makanan pokok yang penting. Di Asia, selain dimanfaatkan umbinya, daun muda ubi jalar juga dibuat sayuran. Terdapat pula ubi jalar yang dijadikan tanaman hias karena keindahan daunnya.
Karotenoid merupakan pigmen alami tumbuhan yang menghasilkan warna merah, kuning, orange, dan hijau tua pada buah dan sayuran. Warna-warna terlihat pada buah dan sayuran disebabkan oleh adanya ikatan rangkap dua terkonjugasi dari karotenoid yang menyerap cahaya (Hock-Eng, dkk., 2011). Semakin banyak ikatan ganda terkonjugasi, maka makin pekat warna pada karotenoid tersebut yang mengarah ke warna merah (Heriyanto, 2009).
Tanaman tahunan dikotil dengan batang menjalar.Warna kulit umbi bisa putih, kecoklatan, merah, ungu agak merah, atau kuning dengan warna umbi bisa putih, oranye atau ungu.
Klasifikasi Tanaman Ubi Jalar
• Kingdom : Plantae
• Divisi : Spermatophyta
• Sub Divisi : Angiospermae
• Kelas : Dicotyledonae
• Ordo : Convolvulales
• Famili : Convolvulaceae
• Genus : Ipomoea
• Species : Ipomoea batatas
B. Rumusan Masalah
Bagaimana struktur jaringan parenkim pada ubi Ipomoea batatas?
C. Tujuan
Mengetahui struktur jaringan parenkim pada ubi Ipomoea batatas
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori
Tumbuhan bergetah putih.Umbi akarnya sangat bervariasi bentuk, ukuran, warna kulit (putih, kuning, coklat, merah dan ungu) dan warna didalamnya (putih, kuning, jingga, ungu).Batang menjalar, bercabang-cabang.Daun tunggal tersusun spiral, helaian daun membundar telur, rata, bersudut atau bercuping menjari.Bunga aksiler, tunggal atau perbungaan terbatas, mahkota bunga bentuk corong, putih atau lembayung muda, ungu dibagian dalam tabungnya.Buah kapsul dengan 1-4 biji.Biji hitam.Jenis ini berasal dari Amerika Selatan, berdasarkan adanya bukti arkeolog yang ditemukan, peta persebaran jenis liarnya dan variasi klon bentuk budidayanya. Ada 3 jalur persebarannya dilihat dari bukti linguistik: jalur 'kumara': dari bagian utara Amerika Selatan ke Polynesia bagian timur; jalur " batatas". introduksi ke Afrika dan Asia melalui Eropa dari perjalanan Columbus yang pertama; jalur "kamote" introduksi langsung dari Meksiko ke Filipina melalui Guam pada abad ke 16. Saat ini ubi jalar sudah menyebar ke daerah tropik, subtropik maupun darah temperate, dibudidayakan sebagai tanaman pangan.
Jenis ini tumbuh di bentangan garis lintang Utara 48°N dan lintang Selatan 40°S, dari dataran rendah pantai sampai ketinggian 3000 m dpl. Tumbuh pada suhu optimum sekitar 12°C sampai 35°.Jenis ini lebih menyukai sinar matahari, namun toleran terhadap naungan sampai 30-50 %.Jenis ini tumbuh dengan baik pada curah hujan 600-1600 mm selama masa pertumbuhannya.Musim kering lebih disukai untuk pembentukan umbinya.Kelembaban tanah 60-70 % diperlukan untuk pertumbuhan awal, pertengahan 70-80 % dan akhir pertumbuhan memerlukan kelembaban 60 %. Jenis ini cenderung toleransi terhadap kekeringan, namun kekeringan panjang akan mengganggu pembentukan umbi dan berakibat. Tanaman ini dapat hidup pada tipe tanah bervariasi, namun tanah dengan drainase baik, tipe tanah lempung berpasir sangat disukai, dengan pH tanah optimum 5.6-6.6, namun dapat tumbuh juga pada pH tanah rendah seperti 4.2.
Di daerah tropik, jenis ini diperbanyak secara vegetative, dengan stek batang, dari tunas umbinya maupun dari bijinya. Stek batang dipotong sepanjang 30 cm dari ujungnya, kadang-kadang diambil dari bagian tengahnya. Di area dimana jenis ini tidak dapat ditanam sepanjang tahun, tunas dari umbinya dapat dimanfaatkan untuk memperbanyak. Perbanyakan yang berasal dari umbinya langsung pada umumnya tidak ekonomis dan hasilnya tidak bagus.Perbanyakan lewat biji juga memungkinkan namun biasanya hanya digunakan untuk tujuan breeding.Apabila tidak terjadi masa kekeringan kritis, jenis ini dapat ditanam sepanjang tahun, namun dilokasi yang memeliki musim kering berkepanjangan, sebaiknya penanaman dilakukan pada awal musim penghujan.Pada umumnya jenis ini ditanam diakhir musim hujan apabila musim penghujannya relatif panjang dan lembab. Penanaman pada tanah gundukan dan berlajur merupakan cara umum yang dilakukan di daerah tropik. Cara penanamannya, stek batang dengan 3-4 ruas dibenamkan dalam tanah, dengan jarak tanaman tergantung kebiasaan atau lokasi penanaman.Semakin dekat jarak tanamnya, hasil umbi yang terbentuk per tanaman akan lebih kecil. Umumnya jarak tanam sekitar 25-30 cm antar stek dan 60-100 cm jarak antar lajuran. Hasil panen yang paling tinggi akan dicapai, bila setiap ha ditanam sekitar 40.000-50.000 stek batang.
Sekitar 70-100 % umbi jenis ini telah dimanfaatkan untuk dikonsumsi di sebagian besar daerah tropik.Sekitar 10-30 % dikonsumsi sebagai sumber pangan, hanya 5-10 % untuk keperluan industri.Di daerah temperate Asia sekitar 30-35 % digunakan untuk industri alkohol maupun tepung.Di daerah tropik Asia termasuk Indonesia, jenis ini dimanfaatkan sebagai makanan tambahan, untuk kue, keripik, namun di Papua, Papua Nugini dan beberapa kepulauan Oseania jenis ini dimanfaatkan sebagai bahan pangan pokok.Daun mudanya sering kali dimakan untuk sayur.
PARENKIM
Terletak disebelah dalam jaringan epidermis. Parenkim tersusun atas sel-sel bersegi banyak,artinya antara sel yang satu dengan sel yang lain terdapat ruang antarsel. Parenkim disebut juga jarimgan dasar karena menjadi tempat bagi jaringan-jaringan yang lain. Parenkim terdapat pada akar,batang,dan daun, mengitari jaringan lainnya, misalnya pada xilem dan floem. Fungsi jaringan parenkim sebagai jaringan penghasil dan penyimpan cadangan makanan.Contoh parenkim penghasil makanan adalah parenkim daun yang memiliki kloroplas dan dapat melakukan fotosintesis. Parenkim batang dan akar berfungsi untuk menyimpan pati sebagai cadangan makanan, misalnya pada ubi jalar ( Ipomoea batatas ).
B. Hipotesis
Dalam penelitian ini penelini menyusun hipotesis yaitu
Hipotesis alternative (Ha) dan hipotesis nol (Ho)
1. Ha : Struktur jaringan parenkim tersusun rapat
2. Ho : Struktur jaringan parenkim tidak tersusun rapat
III. METODE PENELITIAN
A. Subjek
Ubi jalar, pasa bagian jaringan parenkim.
B. Waktu dan tempat
Penelitian ini akan dilaksanakan tanggal 29 Desember 2015 di laboratorium 2 Biologi Universitas PGRI Semarang.
C. Alat dan Bahan
Alat : -silet
-mikroskop
-kaca preparat
-kaca penutup
-pipet
-cawan petri
-kamera
-alat tulis
Bahan:- Ubi jalar
-Tanah
-Aquades
D. Prosedur
1. Siapkan alat dan bahan yang di perlukan
2. Ambil ubi jalar, kemudian cuci hingga barsih
3. Potong ubi jalar ambil sedikit bagian saja
4. Bersihkan ubi jalar dari kulitnya
5. Ambil silet, kemudian sayat melintang setipis mungkin
6. Taruh sayatan pada kaca preparat, tutup dengan kaca penutup
7. Amati pada mikroskop
E. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini saya menggnakan analisis data kualitatif
F. Hasil dan Pembahasan
Gambar pengamatan Gambar pembanding Keterangan
Plastida
Parenkim Penimbun
Pembahasan
Jaringan parenkim pada ubi jalar
1. Plastida
Plastida merupakan organel yang khas pada sel tumbuhan dan tidak terdapat dalam sel hewan.Bentuk, ukuran, dan pigmentasinya bermacam-macam. Plastida yang penting adalah kloroplas, kromoplas, dan leukoplas. Pada ubi jalar yang digunakan dalam praktikum ini merupakan ubi jalar yang berwarna putih.Jadi untuk jenis plastida yang ada pada ubi jalar ini adalah leukoplas.Leukoplas merupakan plastida yang tidak mengandung pigmen warna.
2. Parenkim penimbun
Parenkim merupakan jaringan dasar yang terdapat di seluruh tubuh. Berdsarkan fungsinya, ada beberapa macam parenkim : klorenkim, parenkim penimbun, parenkim air, dan aerenkim. Pada penelitian ini, merupakan jenis jaringan parenkim penimbun. Parenkim penimbun adalah sel parenkim ini dapat menyimpan cadangan makanan yang berbeda sebagai larutan di dalam vakuola, bentuk partikel padat, atau cairan di dalam sitoplasma.Biasanya terletak di bagian dalam tubuh, misalnya: pada empulur batang, umbi akar, umbi lapis, akar rimpang (rizoma), atau biji. Di dalam sel-selnya terdapat cadangan makanan yang berupa gula, tepung, lemak atau protein.Parenkim penimbun berfungsi dalam menyimpan cadangan makanan bagi tumbuhan berupa hasil fotosintesa, seperti protein, amilum, gula tepung, atau lemak.
Kesimpulan
Pada ubi jalar struktur jaringannya tersusun rapat, terdapat plastida yang jenisnya adalah leukoplas dan juga terdapat perenkim penimbun.parenkim penimbun merupakan sel parenkim yang dapat menyimpan cadangan makananberupa hasil fotosintesa, seperti protein, amilum, gula tepung, atau lemak.Jadi pada tanaman ubi jalar menyimpan cadangan makanannya di dalam ubinya.
DAFTAR PUSTAKA
Muliyani,Sri. 2006. Anatomi tumbuhan. Kanisius: Yogjakarta.
http://rossyyajis.wordpress.com/proposal-analisis-kandungan-vitamin-a-pada-varietas-ubi-jalar-berwarna-merah-kuning-dan-putih/
Kartasapoetra, A.G. 1991. Pengantar Anatomi Tumbuh-tumbuhan (tentang sel dan jaringan). PT Rineka cipta: Jakarta.
Syamsuni. 2009. Diktat Anatomi Tumbuhan. Universitas Wiralodra: Indramayu.
Jaringan Sekretori anatomi tumbuhan
LAPORAN PRAKTIKUM
ANATOMI TUMBUHAN
“JARINGAN SEKRETORI”
Oleh :
Nama : Rizal Kurniawan
NPM : 13320155
Kelas : 3A
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
2015
A. TUJUAN
- Mendeskripsikan tentang jaringan sekretori
B. LANDASAN TEORI
Dalam tumbuhan, sel seringkali menghasilkan zat-zat yang mungkin tidak digunakan dan dipisahkan dari sitoplasma atau sama sekali dikeluarkan olehtumbuhan.Tempat-tempat dimana zat-zat tersebut(getahkaret, dammar, minyak,nectar,latex, dll) terkumpul atau dikeluarkan dari dalam tumbuhan disebutstruktur sekresi dan jaringannya disebut jaringan sekresi.Struktur sekresi jugadinamakan kelenjar dan bisa terdapat di dalam atau di permukaan tumbuhan.Sekresi yang dihasilkan oleh jaringan sekresi atau kelenjar kadang -kadang tersimpan di dalam suatu rongga atau saluran yang terbentukoleh sebab terpisahnya sel sekeret dengan sel-sel sekitarnya.Karena adanya bahan-bahan tersebut, pembentukan rongga atausaluran seperti itu disebut pembentukan secara schizogen, sel atau jaringanyang menghasilkan sekresinya disebut kelenjar schizogen.Misalnya saluranatau kelenjar dammar padaPinus merkusii .Tetapi jika pada waktu pembentukan rongga minyak atau dammar jugadiikuti oleh hancurnya sel-sel yang menghasilkan sekresinya, yang biasanyaterletak disekeliling rongga tersebut, maka pembentukan rongga atau saluransemacam jaringan Sekretori.
Jaringan tumbuhan yang terdiri dari satu sel atau lebih yang berfungsi sebagai tempat pengeluaran senyawa – senyawa (secret) dari dalam tumbuhan seperti lender, getah minyak dan lemak.
1. Jaringan Rekresi
Mengeluarkan senyawa yang belum melewati proses metabolisme. Diantaranya dihasilkan oleh:
a. Kelenjar Hidatoda
Terdiri dari banyak sel, mengeluarkan air lewat mesofil daun, trakeidpermeabel terhadap air, ruang antar sel dan parenkim tidak berkloroplas, selnyatipis memiliki parenkim khusus yang disebut parenkim epitem.
b. Kelenjar garam
Berfungsi mengurangi kadar garam dalam tubuh tumbuhan terdiri dari satusel dan beberapa sel yang besar pada sel basal yang mengalami penebalandinding contohnya pada pita kaspari dan sel kecil pada terminal yang berupa pori-pori.
2. Jaringan ekskresiterdapat di permukaan tubuh dan produksinya dikeluarkan dari tubuh
a) Rambut kelenjar dan kelenjar.
Terdapat pada bagian trikoma.Fungsi rambut kelenjar adalah menyaring zat-zat ekskresi misalnya minyak atsiri dan mengatur pengeluaran ekskresi lewatplasma sedangakan kelnjar berfungsi untuk penghasil lender.
b) Kelenjar madu.
Umunya terdapat pada bagian bunga, merupakan kelenjar di bagian pangkaldan tonjolan yang terdiri dari banyak sel di atasnya di mana sel tersebutmemiliki plasma yang kental.
c) Osmofora adalah kelenjar yang menghasilkan minyak menguap pada bagian-bagian bunga
3. Jaringan Sekresi (Kelenjar Internal)
Dimana senyawa yang dihasilkan tidak dikeluarkan dari tubuh, yaitu:
a. Saluran kelenjar (idioblast).Bersifat idioblas dan tunggal, memiliki cairan sel yang berbeda dengan selsekelilingnya Berasal dari parenkim dasar yang mengalami diferensiasi danmengandung bermacam senyawa hasil metabolism. Contoh: kulit kayu manis
b. Ruang kelenjar merupakan sekelompok sel yang berdinding tipis, dengan protoplasma yangkental mengelilingi suatu ruang yang terisi senyawa yang dihasilkan oleh sel-sel tersebut. Dapat berupa sizogen/beraturan, lisigen/larut,tidak teratur padakulit jeruk, sizolisigen dan reksigen.
Contoh: daun Citrusc.
c. Saluran getah.Memanjang, rapi, berderet, sepanjang saluran dikeluarkan getah,fusi darisederet sel, terdiri dari satu sel getah, tunggal atau beberapa sel berupa bulugetah majemuk yang membentuk artikulasi,bergabung, berbuku-buku terdapatproses anastomosis. Terdiri dari sel-sel atau sederet sel yang mengalami fusiberisi getah, membentuk suatu system jaringan yang menembus jaringan- jaringan lain dalam tubuh
C. PROSEDUR PENGAMATAN
a) Subjek : - Daun Bakau
- Daun Jeruk
- Daun Karet
- Daun Beringin
- Buah Jeruk
b) Waktu dan Tempat : 10 Desember 2014
Laboratorium I Universitas PGRI Semarang
c) Alat dan Bahan :
No Bahan Alat
1 Daun Bakau Mikroskop
2 Daun Karet Silet
3 Buah Jeruk Cawan Petri
4 Daun Jeruk Kaca Benda
5 Daun Beringin Kaca Penutup
6 Air Alat Tulis
d) Cara Kerja
1. Mempersiapkan alat dan bahan.
2. Sayat secara tipis dengan arah melintang atau membujur pada semua bahan .
3. Setelah disayat secara tipis, tempatkan sayatan tersebut di kaca preparat.
4. Lalu teteskan air yang berada di cawan petri ke preparat.
5. Setelah meneteskan air di kaca preparat, tutup dengan kaca penutup.
6. Pada saat menutup lakukan secara hati-hati. Jangan sampai ada gelembung.
7. Amati dengan mikroskop, carilah jaringan sekretori dengan teliti.
8. Catat hasilnya apabila sudah ditemukan.
9. Lakukan cara yang sama pada semua bahan
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
hasil dari beberapa bahan yang telah diamati, yaitu
No
Keterangan
1 Gambar Pengamatan
Preparat: Buah jeruk
Sayatan: Membujur
Perbesaran: 10 x 10
Gambar Sketsa
2 Gambar Pengamatan
Preparat: Daun Beringin
Sayatan: Membujur
Perbesaran: 10x40
Gambar sketsa
3 Gambar Pengamatan
Preparat: Daun jeruk
Sayatan: Membujur
Perbesaran: 10x40
Gambar sketsa
4 Gambar pengamatan
Preparat: Daun Bakau
Sayatan: membujur
Perbesaran: 10x40
Gambar Sketsa
5 Gambar pengamatan
Preparat: Daun karet
Sayatan: Membujur
Perbesaran: 10x40
Gambar Sketsa
Pada hasil pengamatan telah di dapatkan beberapa data dan berikut ini adalah penjelasan dari beberapa data yang telah di temukan.
1. Buah jeruk
Terdapat Jaringan sekretori
Jaringan sekretori adalah jaringan tumbuhan yang terdiri dari satu sel atau lebih yang berfungsi sebagai tempat pengeluaran senyawa-senyawa (Sekret) dari dalam tumbuhan seperti lender, getah minyak dan lemak.“Sel – sel resin dan minyak adalah sel – sel yang biasa mengandung resin atau dammar dan minyak esteris. Resin dan minyak merupaka derivate dari terpena. Bentuk sel bulat seperti pembuluh, resin berada pada intercellular spacesnya yaitu yang terjadi secara sisogen. Dengan demikian akan tampak seperti saluran – saluran secret, dimana saluran – saluran tersebut terbentuk pada system vertical dan horizontal, sedang sekelilingnya terdapat sel – sel parenkim dalam susunan berupa lingkaran. Sel – sel inilah yang menghasilkan resin. (Drs . Yayan Sutrian,1992)
2. Daun beringin
Terdapat jaringan sekretori dan stomata
Pada preparat daun beringin terdapat jaringan sekretori, hal ini memunculkan dugaan bahwa, pohon beringin melakukan sekresi, eksresi, atau rekresi. “Pada kelenjar ( alat ekskresi) terdapar kelenjar rambut. Pada permukaan organ – organ tumbuhan terutama pada epidermis sering didapatkan adanya kelenjar yang mempunyai struktur yang bermacam – macam.Kelenjar rambut umumnya multicelluler (terdiri dari banyak sel). Adapun kelenjar – kelenjar rambut yang tidak mengeluarkan zat – zat tertentu, melainkan hanya tetes – tetes air (kelenjar rambut) melainkan hidatoda rambut. Hidatoda merupakan sel – sel epidermis biasa dan biasanya terdapat pada tepi – tepi daun berupa stomata.Hidatoda mempunyai jaringan terdiri dari sel – sel kecil.Jaringan ini dinamakan etanema. Jaringan etanema sangat bermanfaat karena alat tumbuhan yang dapat mengatur keluarnya air dan menapis garam – garam agar zat – zat tidak seluruhnya keluar bersama – sama air. Tumbuh – tumbuhan yang mempunyai hidatoda diantaranya adalah ficus. (Drs . Yayan Sutrian,1992)
3. Daun jeruk
Terdapat jaringan sekretori dan stomata
Sel kelenjar, berasal dari parenkim dasar yang mengalami diferensiasi dan mengandung berbagai senyawa hasil metabolisme.Sel kelenjar disebut ideoblas apabila bentuknya berbeda dengan sel-sel di sekitarnya.“Pada jaringan sekresi terdapat bermacam – macam bentuk salah satunya adalah ruang kelenjar / saluran kelenjar.Saluran kelenjar / ruang kelenjar merupakan sekelompok sel berdinding tipis, dengan protoplas yang kental mengelilingi suatu ruangan yang terisi senyawa yang dihasilkan oleh sel – sel tersebut.Terbentuknya ruang – ruang itu dapat secara sisogen, lisigen dan sisolisigen.Ruang yang terjadi dapat berbentuk bulat disebut ruang kelenjar (Misalnya pada daun citrus).” (Prof. Dr. Ir Wibisono Soerodikoesoemo, M.Sc, 1987)
4. Daun bakau
Terdapat jaringan sekretori
Pada preparat daun bakau terdapat jaringan sekretori, hal ini memunculkan dugaan bahwa, pohon beringin melakukan sekesi, eksresi, atau rekresi.
“Jaringan sekresi terdapat 2 bentuk, salah satunya ruang kelnejar / saluran kelenjar.Saluran kelenjar merupakan sekelompok sel berdinding tipis, dengan protoplas yang kental mengelilingi suatu ruangan yang terisi senyawa yang dihasilkan oleh sel – sel tersebut.Terbentuknya ruang – ruang itu dapat secara sisogen, lisigen dan sisolisigen.Senyawa yang dihasilkan dan ditimbun didalamnya bermacam – macam mulai dari minyak atsiri, lender, getah dan dammar.” (Prof. Dr. Ir Wibisono Soerodikoesoemo, M.Sc, 1987)
“Pada gambar preparat terdapat pembentukan rongga sizogen diantara sel sekresi.Dimana ruang dan saluran sekresi terbentuk dengan melarutnya sel yang disebut lisigen atau dengan pemisahan sel (ruang sizogen).Rongga sekresi sizogen biasanya dilapisi oleh sel utuh. Kelenjar terjadi akibat pembelahan satu sel epidermis yang berdiferensiasi menjadi sel epitel dan sel pembalut.beberapa sel pembalut dapat berupa subepidermis, sel epitel berpisah satu sama lain dan mesekresikan minyak kedalam rongga antar sel yang terbentuk. (Estiti, B. Hidayat, 1995)
“Sel – sel zat penyamak pada umumnya merupakan sel – sel dalam bentuk untaian / rangkaian atau dapat juga merupakan sel – sel yang tersendiri. Zat – zat penyamak antara lain dihasilkan oleh tumbuh – tumbuhan bakau – bakau. (Drs . Yayan Sutrian,1992).
5. Daun karet
Terdapat jaringan sekretori dan stomata
Pada preparat daun bakau terdapat jaringan sekretori, hal ini memunculkan dugaan bahwa, pohon beringin melakukan sekesi, eksresi, atau rekresi.
“Terdapat beberapa macam bentuk jaringan sekresi salah satunya adalah saluran getah. Saluran getah tersebut terdiri dari sel – sel atau sederet sel yang mengalami difusi , berisi latek (getah), membentuk suatu system jaringan yang menembus jaringan – jaringan lainnya dalam tubuh. Struktur dan komposisi lateks bermacam – macam.Salah satunya adalah bulu getah atau saluran getah mejemuk, berasal dari sederet sel yang berdifusi disebut juga artikulasi atau berbuku, yaitu deretan sel –sel itu membentuk saluran memanjang dan dindingnya dapat larut, membentuk lubang- lubang atau tetap utuh. Bulu –bulu getah tersebut dapat membentuk rantai sejajar secara terpisah (non anastomosing) missal pada hevea. (Prof. Dr. Ir Wibisono Soerodikoesoemo, M.Sc, 1987)”
“Pada hevea ternyata banyak mengandung rubber sekitar 40 – 50%.Apabila getah tersebut keluar dari tumbuhannya, partikel – partikel rubber itu berkumpul dan menyebabkan terjadinya pengendapan. (Drs . Yayan Sutrian,1992)”
KESIMPULAN
Pada hasil pembahasan telah di dapatkan data, untuk daun jeruk mempunyai jaringan sekretori berupa saluran kelenjar , Daun karet mempunyai jaringan sekretori berupa saluran getah, Buah jeruk mempunyai jaringan sekretori berupa sel – sel resin dan minyak, pada daun bakau terdapat jaringan sekretori berupa saluran kelenjar dan daun beringin terdapat jaringan sekretori berupa kelenjar rambut.
DAFTAR PUSTAKA
- Sutrian, Yayan. 1992. Pengantar anatomi tumbuh - tumbuhan tentang sel dan jaringan. Rineka cipta; Jakarta.
- Soerodikoesoemo, Wibisono. 1987. Materi pokok anatomi tumbuhan. Universitas terbuka. Jakarta.
Jaringan Epidermis anatomi tumbuhan
LAPORAN PRAKTIKUM
ANATOMI TUMBUHAN
“JARINGAN EPIDERMIS”
Oleh :
Nama : Rizal Kurniawan
NPM : 13320155
Kelas : 3A
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
2015
TUJUAN
Mendeskripsikankeragamanbentukselpenyusun epidermis danderivatnya.
LANDASAN TEORI
Organ tumbuhanmemilikilapisanterluarberupa epidermis, sepertipadadaun, petalamaupunsepala, buahdanbiji, sertapadabatangdanakarsebelumtumbuhanmengalamipenebalansekunder.Padadasarnya epidermis berfungsisebagaijaringanpelindung.Sebagaijaringanpelindung, epidermis berperanuntukmencegahpenguapan air secaraberlebihan, kerusakanmekanis, melindungiperubahansuhu yang ekstrimdanmenjagakehilanganzat – zatmakanandaritumbuhan.Sel – sel epidermis dapatmengalamiderivatisasimembentuksel – seldenganstrukturkhususseperti stomata, trikoma, litosis, sel – selkipas, sel – sel silica danlain – lain.
Epidermis merupakanperkembangandaridermatogens, dengandemikianjaringan epidermis merupakanjaringan primer.Sel – sel epidermis biasanyaterdiriatassatu lapis sel, namunadajugabeberapatumbuhandari organ tertentu yang epidermisnyatersusunlebihdarisatu lapis sel( Epidermisganda ; multiple epidermis). Epidermis gandadapatditemukanpadatanamandikotil, sepertifamiliaBegoniaceae, Bombacaceae, Malvaceae, Moraceae, danPiperaceaesertabanyaktanamanmonokotil.Epidermis gandadidugaberfungsisebagaijaringanpenyimpanan air, setidaknya di beberapatanaman (Dickinson, 2000).Permukaanluarepidemisbiasanyamempunyaikutikula.Lapisanbergunauntukmenahanpenguapan air, sertamenambahkekuatan.
MenurutPandey (1980), epidermis mempunyaibeberapafungsiyaitumelindungikerusakanmekanispadajaringanlunak yang berada di sebelahdalamjaringan epidermis, mencegahpenguapan air yang berlebihandarijaringandalam, dapatsebagaitempatpenyimpananair padatumbuhanxerofit, beberapasel epidermis dapatberkembangmenjadijaringansekretorikdanjaringan nectar, stomata padabatangdandaun, danbulupenyerapakar.
Sel epidermis memilikiberagamdalambentuksertakarakteristikdindingseluntukmempertahankanprotoplasaktif.Dindingsel epidermis menunjukankeragamanstrukturdankomposisikimiasesuaidenganfungsinyasebagailapisanpelindung, sebagaipembatasantaralingkungandanjaringantanamansebelahdalam.Fitur epidermal telahdibagimenjadiempatkategoriyaitu :pengaturanpolaseluler, bentuksel epidermal, relief dindingsel epidermis bagianluar yang disebabkanterutamaolehkutikula; sekresililinepituculer. Bentuksel epidermis bervariasisehubungandengangarismerekadalamtampilanpermukaan, konfigurasidindingantiklinal( umumnyalurus, melengkung, ataubergelombang) dantingkatkelengkungandindingperiklinalluar (Dickinson, 2000)
Diferensiasi epidermis yang lainnyayaitutrikoma.Trikomamerupakanbentukmodifikasisel epidermis yang berbentuksepertirambut.Letaktrikomaumumnyapadaakar, batang, bunga, daun, buah, maupunbiji.Fungsitrikomabermacam-macam, yaituuntukmembantupenyerbukanbunga, mengurangigangguanhewan, danmengurangipenguapan.Selainitu, fungsitrikomalainnyayaitumembantupenyebaranbijidanmeneruskanrangsang yang berasaldariluar.Trikomajugamemilikifungsiberupamenyerap air dangaram mineral yang ada di dalamtanah
PROSEDUR PENGAMATAN
Subjek : - DaunTomat
WaktudanTempat : 15Desember 2014
Laboratorium I Universitas PGRI Semarang
AlatdanBahan :
No Bahan Alat
1 Air Mikroskop
2 DaunTomat Silet
3 Cawan Petri
4 Kaca Benda
5 KacaPenutup
6 AlatTulis
HASIL DAN PEMBAHASAN
hasildaribeberapabahan yang telahdiamati, yaitu
No Keterangan
1 GambarPengamatan
Preparat: Dauntomat 1
Sayatan: Membujur
Perbesaran: 10 x 10
Gambarpotongan ¼ bagian
GambarPengamatan
Preparat: Dauntomat 2
Sayatan: Membujur
Perbesaran: 10x10
Gambardipotong ¼ bagian
3 GambarPengamatan
Preparat: Dauntomat 3
Sayatan: Membujur
Perbesaran: 10x40
Gambarpotongan ¼ bagian
4 Gambarpengamatan
Preparat: Dauntomat 4
Sayatan: membujur
Perbesaran: 10x40
GambarSpotongan ¼ bagian
5 Gambarpengamatan
Preparat: Dauntomat 5
Sayatan: Membujur
Perbesaran: 10x10
Gambarpotongan ¼ bagian
Padapengamatan kali ini kami menghitungsampeljumlahtrikomapadadauntomatsebanyak 5 kali pengamatan
Rumusmenghitungtrikoma
trikoma/(jml trikoma +epidermis)
Dauntomat 1
5/(5+906)=5/101=0,05
Dauntomat 2
4/(4+37)=4/41=0,1
Dauntomat 3
8/(8+58)=8/66=0,12
Dauntomat 4
5/(5+66)=5/71=0,07
Dauntomat 5
4/(4+67)=4/71=0,06
KemudianMencari rata-rata x ̅
( ∑trikoma)/n
x ̅=(0,05+0,1+0,12+0,07+0,06)/5=0,4/5=0,08
Kemudianmenghitung
(x-〖x ̅)〗^2
Daun Tomat 1=0,05-0,08=-0,03=0,0009
Daun Tomat 2=0,1-0,08=0,02=0,0004
Daun Tomat 3=0,12-0,08=0,04=0,0016 0,0034
Daun Tomat 4=0,07-0,08=0,01=0,0001
Daun tomat 5=0,06-0,08=-0,02=0,0004
Kemudianmencarivarian
√(∑((x-(X)^2 ) ̅)/(N-1))
varian=√(0,0034/(5-1))=√(0,00085=)0,029 = 0,03
= ±0,03
jadi=(x-0,03 s.d x+0,03) ̅
KESIMPULAN
Padahasilpengamatandanperhitungantelah di ketahuihasildarikoefisienvarianindekstrikomapadaDauntomat.Dimanakoefisienindekstrikoma -0,03< 0,08 > +0,03. Makakesimpulanuntukhasilkoefisienvarianindekstrikomatepatataudatavalidasi. Data tepat di karenakan focus dantelitidalammenghitungtrikomadansel epidermis.
DAFTAR PUSTAKA
Muliyani,Sri.2006.ANATOMITUMBUHAN.Kanisius : Yogjakarta.
Jaringan Pengangkut anatomi tumbuhan
LAPORAN PRAKTIKUM
ANATOMI TUMBUHAN
“JARINGANPENGANGKUT ”
Oleh :
Nama : Rizal Kurniawan
NPM : 13320155
Kelas : 3A
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
2015
1. TUJUAN
- Mendeskripsikan komponen – komponen jaringan angkut xylem (Unsur – unsure vassal).
- Mendeskripsikan komponen – komponen jaringan angkut floem (Unsur – unsure kribal).
- Mendeskripsikan susunan berkas pengangkut dalam organ tumbuhan.
- Mengelompokkan karakteristik jaringan pengangkut berdasarkan tipe berkas pengangkut pada tumbuhan.
2. LANDASAN TEORI
Sistem jaringan pembuluh atau pengangkut (vaskuler)
Jaringan pengangkut pada tumbuhan terdiri atas sel-sel xilem dan floem, yang membentuk berkas pengangkut (berkas vaskuler).Xilem berperan mengangkut air dan mineral dari dalam tanah ke daun, sedangkan floem berfungsi mengedarkan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.
1. Xilem
Xilem merupakan jaringan kompleks karena tersusun dari beberapa tipe sel yang berbeda.Penyusun utamanya adalah trakeid dan trakea sebagai saluran pengangkut air dengan penebalan dinding sel yang cukup tebal sekaligus berfungsi sebagai penyokong.Xilem juga tersusun atas serabut, sklerenkim, serta sel-sel parenkim yang hidup dan berperan dalam berbagai kegiatan metabolisme sel. Xilem disebut juga sebagai pembuluh kayu yang membentuk kayu pada batang.
Trakeid dan trakea merupakan dua kelompok sel yang membangun pembuluh xilem.Kedua tipe sel berbentuk bulat panjang, berdinding sekunder dari lignin dan tidak mengandung kloroplas sehingga berupa sel mati.Perbedaan pokok antara keduanya, adalah pada trakeid tidak terdapat perforasi (lubang-lubang), hanya ada celah (noktah), berupa plasmodesmata yang menghubungkan satu sel dengan sel lainnya. Sedangkan pada trakea terdapat perforasi pada bagian ujung-ujung selnya. Transport air dan mineral pada trakea berlangsung melalui perforasi ini, sedangkan pada trakeid berlangsung lewat noktah (celah) antar sel selnya.
2. Floem
Pada prinsipnya, floem merupakan jaringan parenkim.Tersusun atas beberapa tipe sel yang berbeda, yaitu pembuluh tapis, sel pengiring, parenkim, serabut, dan sklerenkim.Floem juga dikenal sebagai pembuluh tapis, yang membentuk kulit kayu pada batang. Unsur penyusun pembuluh floem terdiri atas dua bentuk, yaitu: sel tapis (sieve plate) berupa sel tunggal dan bentuknya memanjang dan buluh tapis (sieve tubes) yang serupa pipa. Dengan bentuk seperti ini pembuluh tapis dapat menyalurkan gula, asam amino serta hasil fotosintesis lainnya dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.
Berdasarkan posisi xylem dan floem tipe tipe jaringan pengangkut dibedakan menjadi:
1) Tipe kolateral
a) Kolateral terbuka, jika diantara xylem dan floem terdapat kambium
b) Kolateral tertutup, jika antara xylem dan floem tidak dijumpai kambium
2) Tipe konsentris
a) Konsentris amfikibral, apabila xylem berada ditengah dan floem mengelilingi xylem
b) Konsentris amfivasal, apabila floem ada ditengah dan xylem mengelilingi floem
3) Tipe radial, xilem dan floem letaknya bergantian menurut jari-jari lingkaran.
3. PROSEDUR PENGAMATAN
a. Subjek : Akar dan Batang Zea mays
Akar dan Batang Aloe vera
Akar dan Batang Piper battle
Akar dan Batang Bayam
Akar dan Batang Kangkung
b. Waktu dan Tempat : 10 Desember 2014
Di Laboratorium I Universitas PGRI Semarang
c. Alat dan Bahan :
Alat: Mikroskop
Silet
Cawan petri
Kaca preparat
Kaca penutup
Alat tulis
Bahan: Akar dan Batang Zea mays
Akar dan Batang Aloe vera
Akar dan Batang Piper battle
Akar dan Batang Bayam
Akar dan Batang Kangkung
d. Cara Kerja
- Mempersiapkan alat dan bahan.
- Sayat secara tipis dengan arah melintang atau membujur pada semua bahan .
- Setelah disayat secara tipis, tempatkan sayatan tersebut di kaca preparat.
- Lalu teteskan air yang berada di cawan petri ke preparat.
- Setelah meneteskan air di kaca preparat, tutup dengan kaca penutup.
- Pada saat menutup lakukan secara hati-hati. Jangan sampai ada gelembung.
- Amati dengan mikroskop.
- Lakukan cara yang sama pada semua bahan
e. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
hasil dari beberapa bahan yang telah diamati, yaitu
No Keterangan
1 Gambar Pengamatan
Preparat: Batang Kangkung
Sayatan: Membujur
Perbesaran: 10 x 10
Gambar Sketsa
2 Gambar Pengamatan
Preparat: Batang jagung
Sayatan: Melintang
Perbesaran: 10x40
Gambar sketsa
3 Gambar Pengamatan
Preparat: Batang Bayam
Sayatan: Membujur
Perbesaran: 10x40
Gambar sketsa
4 Gambar pengamatan
Preparat: Batang sirih
Sayatan: Melintang
Perbesaran: 10x40
Gambar Sketsa
5 Gambar pengamatan
Preparat: Batang Kangkung
Sayatan: Melintang
Perbesaran: 10x40
Gambar Sketsa
6 Gambar Pengamatan
Preparat: Akar Aloe vera
Sayatan: Membujur
Perbesaran: 10x40
Gambar Sketsa
PEMBAHASAN
Pada pengamatan kali ini kami melakukan pengamatan tentang jaringan pengankut dari beberapa preparat, kami menemukan beberapa Jaringan pengangkut dari beberapa preparat diantaranya:
1. Batang kangkung, dengan sayatan membujur
Terdapat: Trakea dan Trakeid
Trakea dan Trakeid merupakan elemen dari xylem.Trakea dan trakeid merupakan sel mati, tidak memiliki sitoplasma dan hanya tersisa dinding selnya.Sel-sel tersebut bersambungan sehingga membentuk pembuluh kapiler yang berfungsi sebagai pengangkut air dan mineral.Susunan sel trakeid terdiri atas sel-sel yang sempit, dalam hal ini penebalan-penebalan pada dindingnya ternyata berlangsung lebih tebal jika dibandingkan dengan yang telah terjadi pada trakea.Sel-sel trakeid itu kebanyakan mengalami penebalan sekunder, lumen selnya tidak mengandung protoplas lagi.Dinding sel sering bernoktah.Trakeid memiliki dua fungsi, yaitu sebagai unsur penopang dan penghantar air. Trakea terdiri atas sel-sel silinder yang setelah dewasa akan mati dan ujungnya saling bersatu membentuk sebuah tabung penghantar air bersel banyak yang disebut pembuluh. Dindingnya berlubang-lubang tempat lewat air dengan bebas dari satu sel ke sel lain sehingga berbentuk suatu tabung yang strukturnya mirip sebuah talang. Kekhususan pada trakea antara lain, ukurannya lebih besar daripada sel-sel trakeid dan membentuk untaian sel-sel longitudinal yang panjang, penebalan-penebalannya terdiri atas zat lignin yang tipis dibandingkan trakeid.
2. Batang jagung, Sayatan melintang
Terdapat: Xylem dan floem
Xylem atau pembuluh kayu berfungsi untuk membawa air sedangkan floem pembuluh lapis/pembuluh kulit kayu membawa hasil fotosintesis berupa larutan organik.Yang merupakan karakteristik sel – sel xylem adalah berkas pengangkut dan trakeid yang memiliki dinding sel tebal mengandung lignin dan merupakan pengangkut air.Trakeid berbentuk memanjang, serupa dengan serat tapi berdiameter lebih besar.Pada penampang melintang berkas pengangkut tampak besar dan bulat pada jaringan xylem.Jadi fungsi xilem adalah sebagai tempat pengangkutan air dan zat-zat mineral dari akar ke bagian daun. Susunan xilem ini merupakan suatu jaringan pengangkut yang kompleks, terdiri atas berbagai bentuk sel. Selain itu, sel-selnya ternyata ada yang telah mati dan ada pula yang masih hidup, tetapi pada umumnya sel-sel penyusun xilem telah mati dengan membran selnya yang tebal dan mengandung lignin sehingga fungsi xilem juga sebagai jaringan penguat.Floem berfungsi untuk mengangkut dan menyebarkan zat-zat makanan yang merupakan hasil fotosintesis dari bagian-bagian lain yang ada di bawahnya.Floem mempunyai susunan jaringan yang sifatnya demikian kompleks, terdiri atas beberapa macam bentuk sel dan di antaranya terdapat sel-sel yang masih tetap hidup atau aktif dan sel-sel yang telah mati. Sel yang menyusun floem antara lain sel pembuluh tapis, sel penyerta/pengiring,selserabut,sel parenkim kulit kayu.
3. Batang bayam, sayatan membujur
Terdapat: Trakea dan Trakeid
Didalam batang bayam terdapat Trakea dan trakeid, hal ini menunjukkan bahwa, bayam mempunyai system pengangkutan, dikarenakan, trekea dan trakeid merupakan elemen dari xylem.
Sel-sel trakeid itu kebanyakan mengalami penebalan sekunder, lumen selnya tidak mengandung protoplas lagi.Dinding sel sering bernoktah.Trakeid memiliki dua fungsi, yaitu sebagai unsur penopang dan penghantar air. Trakea terdiri atas sel-sel silinder yang setelah dewasa akan mati dan ujungnya saling bersatu membentuk sebuah tabung penghantar air bersel banyak yang disebut pembuluh.
4. Batang sirih, sayatan melintang
Terdapat: Xylem Dan Floem
Dalam batang sirih terdapat xylem dan floem, hal ini mennunjukkan bahwa, sirih mempunyai berkas pengangkut
Xylem atau pembuluh kayu berfungsi untuk membawa air sedangkan floem pembuluh lapis/pembuluh kulit kayu membawa hasil fotosintesis berupa larutan organik.Yang merupakan karakteristik sel – sel xylem adalah berkas pengangkut dan trakeid yang memiliki dinding sel tebal mengandung lignin dan merupakan pengangkut air.Floem berfungsi untuk mengangkut dan menyebarkan zat-zat makanan yang merupakan hasil fotosintesis dari bagian-bagian lain yang ada di bawahnya.Floem mempunyai susunan jaringan yang sifatnya demikian kompleks, terdiri atas beberapa macam bentuk sel dan di antaranya terdapat sel-sel yang masih tetap hidup atau aktif dan sel-sel yang telah mati.Sel yang menyusun floem antara lain sel pembuluh tapis, sel penyerta/pengiring, sel serabut, sel parenkim kulit kayu.
5. Batang kangkung, sayatan melintang
Terdapat: xylem dan floem
Pada batang kangkung terdapat xylem dam floem, hal ini menunjukkan bahwa, kangkung memiliki berkas pengankut.
fungsi xilem adalah sebagai tempat pengangkutan air dan zat-zat mineral dari akar ke bagian daun. Susunan xilem ini merupakan suatu jaringan pengangkut yang kompleks, terdiri atas berbagai bentuk sel. Selain itu, sel-selnya ternyata ada yang telah mati dan ada pula yang masih hidup, tetapi pada umumnya sel-sel penyusun xilem telah mati dengan membran selnya yang tebal dan mengandung lignin sehingga fungsi xilem juga sebagai jaringan penguat. Floem berfungsi untuk mengangkut dan menyebarkan zat-zat makanan yang merupakan hasil fotosintesis dari bagian-bagian lain yang ada di bawahnya.Floem mempunyai susunan jaringan yang sifatnya demikian kompleks, terdiri atas beberapa macam bentuk sel dan di antaranya terdapat sel-sel yang masih tetap hidup atau aktif dan sel-sel yang telah mati. Sel yang menyusun floem antara lain sel pembuluh tapis, sel penyerta/pengiring , sel serabut, sel parenkim kulit kayu.
6. Akar Aloe vera
Terdapat Trakea dan trakeid.
Hal ini menunjukkan bahwa pada akar aloe vera terdapat berkas penggangkut.
Sel-sel trakeid itu kebanyakan mengalami penebalan sekunder, lumen selnya tidak mengandung protoplas lagi.Dinding sel sering bernoktah.Trakeid memiliki dua fungsi, yaitu sebagai unsur penopang dan penghantar air. Trakea terdiri atas sel-sel silinder yang setelah dewasa akan mati dan ujungnya saling bersatu membentuk sebuah tabung penghantar air bersel banyak yang disebut pembuluh.
KESIMPULAN
Dari semua preparat yang kami amati, semuanya memiliki berkas pengangkut, diantaranya ada xylem, floem, trakea, dan trakeid. Preparat yang terdapat trakea dan trakeid merupakan preparat yang di sayat membujur.Sedangkan pada sayatan melintang terdapat xylem dan floem.Trakea dan trakein merupakan elemen dari xylem.Sebenarnya semuanya hampir sama yaitu memiliki berkas pengagkut, yang membedakan hanya bentuknya.
DAFTAR PUSTAKA
Muliyani,Sri. 2006. Anatomi tumbuhan. Kanisius: Yogjakarta.
Jaringan Dasar anatomi tumbuhan
LAPORAN PRAKTIKUM
ANATOMI TUMBUHAN
“JARINGAN DASAR”
Oleh :
Nama : Rizal Kurniawan
NPM : 13320155
Kelas : 3A
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
2015
A. TUJUAN
1. Menjelaskan struktur jaringan dasar dan fungsi
2. Mendeskripsikan kedudukan jaringan dasar pada tumbuhan
B. LANDASAN TEORI
Jaringan adalah kumpulan sel yang mempunyai bentuk, asal, fungsi, dan struktur yang sama. Untuk melakukan proses-proses hidup pada tumbuhan terdapat bermacam-macam sel yang mana mempunyai fungsi-fungsi tertentu.
Sel parenkim, sel ini berdinding tipis yang mana menbentuk suatu jaringan yaitu jaringan parenkim yang merupakan jaringan dasar pembentukkan korteks dan empulur pada batang serta korteks pada akar.( Parjatmo, 1987, 10) Terjadinya jaringan tumbuhan ialah karena adanya atau berlangsungnya pembelahan dari sel-sel, yang dalam hal ini sel-sel yang terjadi tetap melakukan hubungan-hubungan dengan erat antara yang satu dengan yang lainnya.Selanjutnya pembentukkan jaringan-jaringan tersebut sangat erat hubungannya pula dengan pembentukkan berbagai alat pada tumbuhan, akar, batang, daun, bunga, buah dan lain sebagainya. Dalam hal ini, tiap jaringan biasanya hanya melakukan satu proses dalam hidupnya. Seperti; jaringan meristem yang mampu membelah terus menerus dan membentuk sel-sel baru. (Waluyo, 2006, 71)
Jaringan Meristem Secara garis besar, jaringan penyusun tumbuh-tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu jaringan meristem dan jaringan dewasa.Jaringan meristem adalah jaringan yang terus menerus membelah dan jaringan ini relatif sangat muda. Jaringan ini memiliki sitoplasma yang penuh dan mempunyai kemampuan totipotensi yang tinggi karena kemampuan membentuk jaringan yang lain berupa jaringan dewasa. Jaringan meristem dapat dibagi menjadi Jaringan meristem primer dan jaringan meristem sekunder. Pada jaringan meristem primer, jaringan ini pada tumbuhan terdapat pada bagian organ yang paling muda ( pada tunas, ujung organ). Jaringan ini merupakan perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhan embrional atau tunas atau lembaga yang mana mempunyai kemampuan untuk membelah, memanjang dan berdefrensiasi serta spesialisasi membentuk jaringan yang dewasa. Jaringan ini cenderung menghasilkan hormon auksin sehingga membuat terjadinya pembelahan yang terus menerus kearah memanjang.Jaringan ini terletak di ujung batang, ujung akar yang kemudian dikenal dengan meristem apikal yang mengarah ke dominansi apikal.Pertumbuhan jaringan meristem primer ini sering disebut pertumbuhan primer.Jaringan meristem primer menimbulkan batang dan akar bertambang panjang bukan melebar, sedangkan pada jaringan meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berasal dari jaringan meristem primer yang melakukan defrensiasi dan spesialisasi.Jaringan ini merupakan jaringan dewasa namun mempunyai kemampuan totipotensi lagi.Jaringan ini berada di bagian tengah dari organ untuk melakukan pembentukan jaringan yang berbeda dari yang sebelumnya.Pertumbuhan jaringan meristem sekunder disebut pertumbuhan sekunder.Pertumbuhannya kearah membesar sehingga menimbulkan pertambahan besar tubuh tumbuhan.Contoh jaringan meristem sekunder yaitu kambium. (Isharmanto, 2009) Jaringan meristem berdasarkan asalnya, meristem dibagi menjadi: meristem primer dan meristem sekunder. Meristem primer adalah meristem yang berkambang dari sel embrional dan merupakan lanjutan dari kegiatan embrio.Terletak pada kuncup ujung batang dan ujung akar atau ujung tunas.Sedangkan, Meristem sekunder adalah meristem yang berkembang dari jaringan dewasa yang telah mengalami diferensiasi dan spesialisasi (sudah terhenti pertumbuhannya) tetapi menjadi embrional kembali.Contoh Kambium gabus pada batang dikotil dan gymnospermae dapat terbentuk dari sel-sel korteks dibawah epidermis.Jaringan Epidermis Jaringan epidermis adalah jaringan yang paling luar dan disusun oleh sel-sel hidup dengan dinding sel yang tipis dan terletak menutupi organ tumbuhan.Jarinagn ini memiliki ciri-ciri diantaranya, 1.Selnya berbentuk balok, tipis, rapat, serta tidak memiliki ruang antar sel. 2.Fungsinya sebagai pelindung dilapisi kutikula (lapisan lilin). 3. Sebagian epidermis ada yang bermodifikasi menjadi sisik/ bulu. 4. Tidak mempunyai klorofil. Berdasarkan letaknya, epidermis dibagi menjadi tiga, yaitu epidermis yang berada didaun, berfungsi untuk melindungi daun dari air.Jaringan epidermis batang yang berfungsi untuk membentuk bulu sebagai alat perlindungan dan jaringan epidermis akar yang berfungsi sebagai pelindung dan tempat terjadinya difusi osmosis.( Aulia, 2010)
Jaringan Penguat atau Penyokong Jaringan penguat berfungsi untuk menguatkan bagian tubuh tumbuhan meliputi dua jaringan yaitu;
1. Jaringan kolenkim
Kolenkim terdiri dari sel – sel yang serupa dengan parenkim tapi dengan penebalan pada dinding sel primer disudut sudut sel tidak menyeluruh.Umumnya terletak pada bagian peripheral batang dan beberapa bagian daun.Dinding sel yang plastis dan fleksibel pada kolenkim member dukungan yang cukup untuk sel – sel tetangganya.Karena kolenkim jarang menghasilkan dinding sel sekunder, jaringan ini tampak sebagai sel – sel dengan penebalan dinding sel yang ekstensif.Hubungan erat antara jaringan kolenkim dan parenkim tampak pada batang dimana kedua jaringan ini terletak bersebelahan.Banyak contoh menunjukkan tidak adanya batas khusus antara kedua jaringan, karena sel – sel dengan ketebalan sedang ada antara kedua jenis jaringan yang berbeda ini.Sebagian besar dinding sel jaringan kolenkim terdiri dari senyawa selulosa merupakan jaringan penguat pada organ tubuh muda atau bagian tubuh tumbuhan yang lunak.
2. Jaringan sklerenkim
Jaringan Sklerenkim adalah jaringan pendukung / penguat pada tanaman.Penebalan lignin terletak pada dinding sel primer dan sekunder dan dinding menjadi sangat tebal.Hanya ada sedikit ruang untuk protoplas yang nantinya hilang jika sel dewasa (gambar jaringan sklerenkim). Sel – sel yang terdiri dari jaringan sklerenkim mungkin terbagi menjadi 2 tipe: serat (fibre) atau sklereid yang keras .Serat atau fibre biasanya memanjang dengan dinding berujung meruncing pada penampang membujur (longitudinal section; L.S.), sedangkan sklereid atau sel batu pada batok kelapa adalah contoh yang baik dari bagian tubuh tumbuhan yang mengandung serabut dan sklereid.Sklereid terdapat pada organ tanaman yang biasanya keras baik buah dan biji. Bagian bergerigi pada buah pir disebabkan oleh sel – sel batu (stone cell, sklereid) , biji jambu biji kuga tersusun atas sklereid . Selain mengandung selulosa dinding sel, jaringan sklerenkim mengandung senyawa lignin, sehingga sel-selnya menjadi kuat dan keras. Jaringan Sektori Tumbuhan mengeluarkan senyawa-senyawa dalam tubuhnya melalui jaringan sektori yang terbagi atas jaringan rekresi, ekskresi dan sekresi berdasarkan pada seberapa jauh senyawa yang dihasilkan jaringan itu telah memasuki proses metabolisme. Jaringan rekresi yang mpentinga adalah hidatoda yang merupakan struktur tempat mengeluarkan air.Letaknya diujung trakeid, dapat berupa bangunan sederhana atau berupa jaringan kompleks.Jaringan sekresi dapat berupa rambut kelenjar atau kelenjar.Senyawa yang dihasilkan bermacam senyawa organik.
C. PROSEDUR PENGAMATAN
1. Subjek :
- Buah pir
- Pelepah pisang
- Daun Waluh
- Batang Semangka
- Rumput Teki
- Daun Kana
- Batang Genjer
Waktu dan Tempat :Laboratorium I Universitas PGRI Semarang
2. Alat dan Bahan :
Alat:
-Cawan petri
-Kaca preparat
-Kaca penutup
-Pipet tetes
-Mikroskop
Bahan:
- Buah pir
- Pelepah pisang
- Daun Waluh
- Batang Semangka
- Rumput Teki
- Daun Kana
- Batang Genjer
- Air
3. Cara Kerja :
- Mempersiapkan alat dan bahan.
- Sayat secara tipis dengan arah melintang atau membujur pada semua bahan.
- Setelah disayat secara tipis, tempatkan sayatan tersebut di kaca preparat.
- Lalu teteskan air yang berada di cawan petri ke preparat.
- Setelah meneteskan air di kaca preparat, tutup dengan kaca penutup.
- Pada saat menutup lakukan secara hati-hati. Jangan sampai ada gelembung.
- Amati dengan mikroskop.
- Lakukan cara yang sama pada semua bahan
D. HASIL PENGAMATAN
Pada percobaan praktikum jaringan dasar, kelompok kami mendapatkan beberapa hasil dari beberapa bahan yang telah diamati, yaitu
No
Keterangan
1 Gambar Pengamatan
Preparat: pelepah pisang
Sayatan: Membujur
Perbesaran: 10 x 40
Gambar Sketsa
2 Gambar Pengamatan
Preparat: Buah pir
Sayatan: Membujur
Perbesaran: 10x40
Gambar sketsa
3 Gambar Pengamatan
Preparat: Rumput teki
Sayatan: Membujur
Perbesaran: 10x40
Gambar sketsa
4 Gambar pengamatan
Preparat: Daun Kanna
Sayatan: membujur
Perbesaran: 10x40
Gambar Sketsa
5 Gambar pengamatan
Preparat: Batang Genjer
Sayatan: Membujur
Perbesaran: 10x10
Gambar Sketsa
6 Gambar Pengamatan
Preparat: Batang Semangka
Sayatan: Membujur
Perbesaran:
Gambar sketsa
E. PEMBAHASAN
Pada hasil pengamatan pada semua preparat, telah teridentifikasi beberapa jaringan yang telah ditemukan di setiap preparat, yaitu
1. Pelepah pisang
Tardapat : Rongga Udara, Aktinenkim
“Dinding sel parenkim umumnya tipis, terutama mengandung kloroplas dan yag fungsinya sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan. Isis el parenkim bervariasi sesuai dengan fungsinya. Menurut bentuknya parenkim dapat dibagi menjadi beberapa kelompok, misalnya parenkim bintang (aktinenkim) bentuknya seperti bintang, saling bersambungan di ujung sehingga banyak mempunyai ruang antar sel. (Prof. Dr. Ir. Wibisono Soerodikoesoemo, M.Sc)
Sel – sel parenkim mempunyai banyak ruang antar sel yang berkembang secara maksimum. Jaringan ini penting untuk pertukarang udara” (Sri Mulyani 2006)”
2. Buah pir
Terdapat: Noktah, Sel Batu, Lumen, Dinding Sel Primer, Dinding Sel Sekunder, Sel Parenkim
Pada buah pir terdapat sel batu.Sel batu berkembang dari sel parenkim dengan penebalan dinding sel sekunder.Dinding sekundernya sangat tebal dan didalamnya tampak sejumlah lapisan memusat dan noktah bercabang.Selama penebalan dinding, permukaan dalam dinding menebal dan noktah mulai berkembang di bagian luar dinding sekunder.Sel batu sering tampak di dekat jaringan yang terluka, karena itu, perkembangan sel batu dianggap sebagai respons atau tanggapan terhadap kerusakan fisiologis.” (Sri Mulyani, 2006)
Sel batu berbentuk isodiametris, biasanya terdapat dalam floem, korteks dan kulit kayu batang dan daging buah pir.( Sri Mulyani E.S, 2006)”
3. Rumpu Teki
Terdapat: Serabut floem, Sel Parenkim, Serabut Xilem
Serabut bisa dibedakan dari sklereida berdasarkan asal – usul unsure tersebut.Sklereida berkembang dari sel parenkim, kemudian dinding menebal sekunder, sedangkan serabut berkembang dari sel meristem.Serabut terdapat pada bagian yang berbeda dari tumbuh – tumbuhan yang mungkin terdapat sebagai idioblas tetapi lebih sering berbentuk pita atau silinde kosong yang tidak terputus.Serabut biasanya ditemukan di jaringan pembuluh, tetapi ada juga yang berkembang baik pada jaringan dasar.Serabut xilem merupakan bagian terpadu dari xilem dan berkembang dari jaringan meristem yang sama. (Sri Mulyani , 2006)
4. Daun Kanna
Terdapat: Sel Parenkim, Serabut xylem, Serabut Floem, Sel Parenkim
Dinding sel pada sel parenkim terlihat tipis.
Dinding sel pada sel parenkim mempunyai sifat berdinding tipis, dalam hal penebalan penebalan pun (apabila terjadi akan tipis pula. Penebalan ini biasanya terdiri dari selulosa yang keadaanya masih lentur, dan dapat dikatakan bahwa dinding selnya itu jarang sekali mengandung lignin” (Sri Mulyani, 2006)
Serabut pengganti dan serabut sekat selama terjadinya evolusi menjadi sangat berbeda dari bentuk serabut yang khas dan dapat di kelompokan sebagai sel parenkim dengan penebalan dinding sekunder.Serabut berserat dan serabut trakeid sebagai sel mati, yang tidak mempunyai protoplasma dan hanya mempunyai fungsi mekanis atau sebagian besar berperan dalam pengangkutan air yang merupakan unsure trachea. (Estiti Hidayat, 1995)
5. Batang Genjer
Terdapat: Sel parenkim, Serabut xilem
Sel parenkim yang sedang aktif dan bervakuola mengandung banyak air, sehingga parenkim dapat berfungsi sebagai penyimpanan air, sebagai jaringan penyimpanan air, parenkim terdiri dari sel – sel yang penuh dengan air, biasanya sel –selnya membesar dan berdinding tipis , tersusun berderet, ada kalanya memanjang seperti palisade, plasma selnya tipis menempel di dinding , masih bernukleus dan vakuolanya terisi air atau lendir yang mampu menahan air.
6. Batang Semangka
Terdapat: Sel Parenkim, Trikoma, Sel epidermis
Serabut xilem terdiri dari xilem dan berkembang dari jaringan meristem yang sama pada unsure xilem. Pengelompokan menjadi serabut xilem dan extraxilem tidak selalu tepat karena ada juga serabut bersekat (septata) yang terdapat dalam xilem dan floem. Serabut ini khas karena adanya protoplasma yang hidup” (Prof. Dr. Ir. Wibisono Soerodikoesoemo, M.Sc)
KESIMPULAN
Pada hasil pengamatan dan pembahasan telah teruraikan masing preparat dan jaringan – jaringan yang ada di dalam preparat tersebut.Dari semua preparat di simpulkan bahawa semua tumbuhan mempunyai jaringan parenkim untuk menyimpan cadangan makanan, tempat berlangsungnya fotosintesis dan sebagai penyokong tubuh apabila vakuolanya berisi air.Dari macam – macam parenkim terdapat kaitannya dengan asimilasi (Parenkim asimilasi) dimana parenkim asimilasi sangat penting pada saat berlangsungnya fotosintesis (Sintesa karbohiderat). Ada juga parenkim yang berkaitan dengan cadangan makanan (parenkim makanan), parenkim kaitannya dengan air (Parenkim air) dan ada juga kaitannya parenkim dengan tannin serta parenkim dengan udara dalam ruang antar sel. Struktur jaringan parenkim sangat tipis dalam hal penebalan – penebalan pun (apabila terjadi akan tipis pula. Penebalan ini biasanya terdiri dari selulosa yang keadaanya masih lentur, dan dapat dikatakan bahwa dinding selnya itu jarang sekali mengandung lignin.
DAFTAR PUSTAKA
- Sutrian, Yayan. 1992. Pengantar anatomi tumbuh- tumbuhan tentang sel dan jaringan. Rineka cipta; Jakarta.
- Soerodikoesoemo, Wibisono. 1987. Materi pokok anatomi tumbuhan. Universitas terbuka. Jakarta
- Muliyani,Sri. 2006. Anatomi tumbuhan. Kanisius: Yogjakarta.
Minggu, 11 Januari 2015
Selasa, 06 Januari 2015
Anatomi dan morfologi tumbuhan
Anatomi Dan Morfologi Tumbuhan
Anatomi tumbuhan atau fitotomi merupakan analogi dari anatomi manusia atau hewan.
Anatomi tumbuhan biasanya dibagi menjadi tiga bagian berdasarkan hierarki dalam kehidupan:
Sifat-sifat akar:
Pada umumnya batang mempunyai sifat-sifat berikut :
a. Buah Semu atau buah tertutup, yaitu jika buah itu terbentuk dari bakal buah beserta bagian2 lain pada bunga itu, yang malahan menjadi bagian utama buah ini, sedang buah yang sesungguhnya kadang tersembunyi.
Anatomi tumbuhan biasanya dibagi menjadi tiga bagian berdasarkan hierarki dalam kehidupan:
1. Organologi, mempelajari struktur dan fungsi organ berdasarkan jaringan-jaringan penyusunnya
2. Histologi, mempelajari struktur dan fungsi berbagai jaringan berdasarkan bentuk dan peran sel penyusunnya
3. Sitologi, mempelajari struktur dan fungsi sel serta organel-organel di dalamnya, proses kehidupan dalam sel, serta hubungan antara satu sel dengan sel yang lainnya. Sitologi dikenal juga sebagai biologi sel.
Morfologi tumbuhan adalah ilmu yang mengkaji berbagai organ tumbuhan, baik bagian-bagian, bentuk maupun fungsinya.
1. Organ pada Tumbuhan.
Secara klasik, tumbuhan terdiri dari tiga organ dasar:
- Akar,
- Batang
- Daun.
Beberapa organ sekunder penting:
- Bunga
- Buah
- Biji
- Umbi
1. Akar
Akar adalah bagian pokok di samping batang dan daun bagi tumbuhan yang tubuhnya telah merupakan kormus.
Struktur Anatomi dari Akar terdiri dari:
· Epidermis (kulit luar)
· Korteks
· Endodermis
· Silinder Pusat / Stele
Sifat-sifat akar:
a. merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam tanah, dengan arah tumbuh ke pusat bumi (geotrop) atau menuju ke air (hidrotrop), meninggalkan udara dan cahaya.
b. tidak berbuku-buku, jadi juga tidak beruas dan tidak mendukung daun-daun atau sisik-sisik maupun bagian-bagian lainya.
c. warna tidak hijau, biasanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan.
d. tumbuh terus pada ujungnya, tetapi umumnya pertumbuhannya masih kalah pesat jika dibandingkan dengan bagian permukaan tanah.
e. bentuk ujungnya seringkali meruncing, hingga lebih mudah untuk menembus tanah.
Secara umum, ada dua jenis akar yaitu:
1. Akar serabut. Akar ini umumnya terdapat pada tumbuhan monokotil. Walaupun terkadang, tumbuhan dikotil juga memilikinya (dengan catatan, tumbuhan dikotil tersebut dikembangbiakkan dengan cara cangkok, atau stek). Fungsi utama akar serabut adalah untuk memperkokoh berdirinya tumbuhan.
2. Akar tunggang. Akar ini umumnya terdapat pada tumbuhan dikotil. Fungsi utamanya adalah untuk menyimpan makanan.
2. Batang
a. Epidermis
b. Korteks
c. Endodermis
d. Silinder Pusat/Stele
Pada umumnya batang mempunyai sifat-sifat berikut :
1. Umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pula mempunyai bentuk lain, akan tetapi selalu bersifat aktinomorf.
2. Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku dan pada buku-buku inilah terdapat daun.
3. Biasanya tumbuh ke atas menuju cahaya atau matahari (bersifat fototrop atau heliotrop)
4. Selalu bertambah panjang di ujungnya, oleh sebab itu sering dikatakan, bahwa batang mempunyai pertumbuhan yang tidak terbatas.
5. Mengadakan percabangan dan selama hidupnya tumbuhan, tidak digugurkan, kecuali kadang-kadang cabang atau ranting yang kecil.
6. Umumnya tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang umurnya pendek, misalnya rumput dan waktu batang masih muda.
3. Daun
Merupakan bagian tumbuhan yg biasanya berbentuk lembaran pipih, hijau, dan berfungsi sebagai tmpat pembuatan makanan bagi tumbuhan melalui proses fotosintesis.
Warna hijau pada daun berasal dari kandungan klorofil pada daun. Klorofil adalah senyawa pigmen yang berperan dalam menyeleksi panjang gelombang cahaya yang energinya diambil dalam fotosintesis. Sebenarnya daun juga karoten (berwarna jingga), memiliki pigmen lain, misalnya
- xantofil (berwarna kuning),
- antosianin (berwarna merah, biru, atau ungu, tergantung derajat keasaman).
Fungsi daun
1. Tempat terjadinya fotosintesis.
2. Sebagai organ pernapasan.
3. Tempat terjadinya transpirasi.
4. Tempat terjadinya gutasi.
5. Alat perkembangbiakkan vegetatif.
Anatomi Daun
· Epidermis terbagi atas epidermis atas dan epidermis bawah. Epidermis berfungsi melindungi jaringan di bawahnya.
· Jaringan palisade atau jaringan tiang adalah jaringan yang berfungsi sebagai tempat terjadinya fotosintesis
· Jaringan spons atau jaringan bunga karang yang berongga. Jaringan ini berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan.
· Berkas pembuluh angkut yang terdiri dari xilem atau pembuluh kayu dan floem atau pembuluh tapis. Xilem berfungsi untuk mengangkut air dan garam-garaman yang diserap akar dari dalam tanah ke daun (untuk digunakan sebagai bahan fotosintesis). Sedangkan floem berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis ke seluruh tubuh tumbuhan.
· Stoma (jamak: stomata) berfungsi sebagai organ respirasi.
4. Bunga
Merupakan alat reproduksi pd angiospermae. Bunga atau kembang adalah struktur reproduksi seksual pada tumbuhan berbunga (divisio Magnoliophyta atau Angiospermae, "tumbuhan berbiji tertutup"). Pada bunga terdapat organ reproduksi (benang sari dan putik)
Fungsi bunga
Fungsi biologi bunga adalah sebagai wadah menyatunya gamet jantan (mikrospora) dan betina (makrospora) untuk menghasilkan biji. Proses dimulai dengan penyerbukan, yang diikuti dengan pembuahan, dan berlanjut dengan pembentukan biji.
Bagian-bagian bunga sempurna.
1. Bunga sempurna,
2. Kepala putik (stigma),
3. Tangkai putik (stilus),
4. Tangkai sari (filament, bagian dari benang sari),
5. Sumbu bunga (axis),
6. artikulasi,
7. Tangkai bunga (pedicel),
8. Kelenjar nektar,
9. Benang sari (stamen),
10. Bakal buah (ovum),
11. Bakal biji (ovulum),
12. Serbuk sari (pollen),
13. Kepala sari (anther),
14. Perhiasan bunga (periantheum),
15. Mahkota bunga (corolla),
16. Kelopak bunga (calyx)
Empat bagian utama bunga (dari luar ke dalam) adalah sebagai berikut:
a. Kelopak bunga atau calyx;
b. Mahkota bunga atau corolla yang biasanya tipis dan dapat berwarna-warni untuk memikat serangga yang membantu proses penyerbukan;
c. Alat kelamin jantan atau androecium (dari bahasa Yunani andros oikia: rumah pria) berupa benang sari;
d. Alat kelamin betina atau gynoecium (dari bahasa Yunani gynaikos oikia: "rumah wanita") berupa putik.
5. Biji
Biji (bahasa Latin:semen) adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang telah masak. Biji dapat terlindung oleh organ lain (buah, pada Angiospermae atau Magnoliophyta) atau tidak (pada Gymnospermae). Dari sudut pandang evolusi, biji merupakan embrio atau tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang sesuai untuk pertumbuhan.
6. Buah
Buah merupakan organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan modifikasi lanjutan bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji.
Buah pada tumbuhan umumnya dibedakan dalam dua golongan, yaitu:
a. Buah Semu atau buah tertutup, yaitu jika buah itu terbentuk dari bakal buah beserta bagian2 lain pada bunga itu, yang malahan menjadi bagian utama buah ini, sedang buah yang sesungguhnya kadang tersembunyi.
b. Buah sungguh atau buah telanjang, yang melulu terjadi dari bakal buah, dan jika ada bagian bunga lainnya yg masih tanggal, bagian ini tidak merupakan bagian buah yg berarti.
7. Umbi
Umbi merupakan satu organ dari tumbuhan yang merupakan modifikasi dari organ lain dan berfungsi sebagai penyimpan zat tertentu (umumnya karbohidrat) sebagai cadangan energi (makanan bagi tumbuhan)
Organ yang dimodifikasi bisa daun, batang atau akar. Bentuk modifikasi ini biasanya adalah pembesaran ukuran dengan perubahan anatomi yang sangat jelas terlihat.
Macam-macam umbi
Umbi merupakan istilah generik (umum). Secara biologi, umbi dibedakan berdasarkan organ dasar yang dimodifikasi.
1. Umbi lapis (latin: bulbus) merupakan umbi yang terbentuk dari tumpukan (pangkal) daun yang tersusun rapat, biasanya dihasilkan oleh famili Alliaceae, amaryllidaceae, dan Liliaceae;
2. Umbi batang (latin: tuber) merupakan umbi yang terbentuk dari modifikasi batang, biasanya dihasilkan oleh beberapa spesies Solanaceae dan Asteraceae. Dari umbi batang orang dapat melakukan perbanyakan tumbuhan.
3. Umbi akar merupakan umbi yang terbentuk dari modifikasi akar. Ketela pohon adalah salah satu contoh penghasil umbi akar. Umbi akar tidak bisa dijadikan bahan perbanyakan.
Jaringan pada Tumbuhan
Macam Jaringan Tumbuhan
Berdasarkan sifatnya jaringan tumbuhan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu
1. Jaringan meristem
a. Meristem Primer
b. Meristem Sekunder
2. Jaringan dewasa.
a. Jaringan epidermis, terdapat di permukaan organ tubuh tumbuhan.
b. Jaringan parenkim, umumnya sel-sel besar, kaya akan ruang antara sel, disebut sebagai jaringan dasar. Pada daun ada 2 macam yaitu parenkim palisade dan parenkim bunga karang (spons)
c. Jaringan penyokong, mengokokoh berdirinya tubuh tumbuhan, diantaranya jaringan kolenkim dan sklerenkim
d. Jaringan pengangkut, terdiri atas floem dan xilem.
Langganan:
Postingan (Atom)