Kamis, 22 Januari 2015

Struktur jaringan parenkim pada ubi jalar (Ipomoea batatas)

PENELITIAN STRUKTUR JARINGAN PARENKIM PADA UBI Ipomoea batatas disusun untuk memenuhi tugas UTS anatomi tumbuhan oleh Rizal Kurniawan 13320155 Kelas 3A PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PGRI SEMARANG 2015 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang beriklim tropis sehingga membuat beranekaragam tanaman dapat tumbuh dengan subur di Indonesia. Salah satu tanaman umbi-umbian yang hampir bisa ditemui di seluruh wilayah Indonesia yaitu ubi jalar. Ubi jalar dapat hidup pada lahan kering maupun basah dan dapat dijumpai mulai dari dataran rendah hingga dataran tinggi. Ubi jalar yang termasuk dalam famili merupakan tanaman sepanjang tahun.Ubi jalar atau ketela rambat (Ipomoea batatas) adalah sejenis tanaman budidaya. Bagian yang dimanfaatkan adalah akarnya yang membentuk umbi dengan kadar gizi (karbohidrat) yang tinggi. Di Afrika, umbi ubi jalar menjadi salah satu sumber makanan pokok yang penting. Di Asia, selain dimanfaatkan umbinya, daun muda ubi jalar juga dibuat sayuran. Terdapat pula ubi jalar yang dijadikan tanaman hias karena keindahan daunnya. Karotenoid merupakan pigmen alami tumbuhan yang menghasilkan warna merah, kuning, orange, dan hijau tua pada buah dan sayuran. Warna-warna terlihat pada buah dan sayuran disebabkan oleh adanya ikatan rangkap dua terkonjugasi dari karotenoid yang menyerap cahaya (Hock-Eng, dkk., 2011). Semakin banyak ikatan ganda terkonjugasi, maka makin pekat warna pada karotenoid tersebut yang mengarah ke warna merah (Heriyanto, 2009). Tanaman tahunan dikotil dengan batang menjalar.Warna kulit umbi bisa putih, kecoklatan, merah, ungu agak merah, atau kuning dengan warna umbi bisa putih, oranye atau ungu. Klasifikasi Tanaman Ubi Jalar • Kingdom : Plantae • Divisi : Spermatophyta • Sub Divisi : Angiospermae • Kelas : Dicotyledonae • Ordo : Convolvulales • Famili : Convolvulaceae • Genus : Ipomoea • Species : Ipomoea batatas B. Rumusan Masalah Bagaimana struktur jaringan parenkim pada ubi Ipomoea batatas? C. Tujuan Mengetahui struktur jaringan parenkim pada ubi Ipomoea batatas II. TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Tumbuhan bergetah putih.Umbi akarnya sangat bervariasi bentuk, ukuran, warna kulit (putih, kuning, coklat, merah dan ungu) dan warna didalamnya (putih, kuning, jingga, ungu).Batang menjalar, bercabang-cabang.Daun tunggal tersusun spiral, helaian daun membundar telur, rata, bersudut atau bercuping menjari.Bunga aksiler, tunggal atau perbungaan terbatas, mahkota bunga bentuk corong, putih atau lembayung muda, ungu dibagian dalam tabungnya.Buah kapsul dengan 1-4 biji.Biji hitam.Jenis ini berasal dari Amerika Selatan, berdasarkan adanya bukti arkeolog yang ditemukan, peta persebaran jenis liarnya dan variasi klon bentuk budidayanya. Ada 3 jalur persebarannya dilihat dari bukti linguistik: jalur 'kumara': dari bagian utara Amerika Selatan ke Polynesia bagian timur; jalur " batatas". introduksi ke Afrika dan Asia melalui Eropa dari perjalanan Columbus yang pertama; jalur "kamote" introduksi langsung dari Meksiko ke Filipina melalui Guam pada abad ke 16. Saat ini ubi jalar sudah menyebar ke daerah tropik, subtropik maupun darah temperate, dibudidayakan sebagai tanaman pangan. Jenis ini tumbuh di bentangan garis lintang Utara 48°N dan lintang Selatan 40°S, dari dataran rendah pantai sampai ketinggian 3000 m dpl. Tumbuh pada suhu optimum sekitar 12°C sampai 35°.Jenis ini lebih menyukai sinar matahari, namun toleran terhadap naungan sampai 30-50 %.Jenis ini tumbuh dengan baik pada curah hujan 600-1600 mm selama masa pertumbuhannya.Musim kering lebih disukai untuk pembentukan umbinya.Kelembaban tanah 60-70 % diperlukan untuk pertumbuhan awal, pertengahan 70-80 % dan akhir pertumbuhan memerlukan kelembaban 60 %. Jenis ini cenderung toleransi terhadap kekeringan, namun kekeringan panjang akan mengganggu pembentukan umbi dan berakibat. Tanaman ini dapat hidup pada tipe tanah bervariasi, namun tanah dengan drainase baik, tipe tanah lempung berpasir sangat disukai, dengan pH tanah optimum 5.6-6.6, namun dapat tumbuh juga pada pH tanah rendah seperti 4.2. Di daerah tropik, jenis ini diperbanyak secara vegetative, dengan stek batang, dari tunas umbinya maupun dari bijinya. Stek batang dipotong sepanjang 30 cm dari ujungnya, kadang-kadang diambil dari bagian tengahnya. Di area dimana jenis ini tidak dapat ditanam sepanjang tahun, tunas dari umbinya dapat dimanfaatkan untuk memperbanyak. Perbanyakan yang berasal dari umbinya langsung pada umumnya tidak ekonomis dan hasilnya tidak bagus.Perbanyakan lewat biji juga memungkinkan namun biasanya hanya digunakan untuk tujuan breeding.Apabila tidak terjadi masa kekeringan kritis, jenis ini dapat ditanam sepanjang tahun, namun dilokasi yang memeliki musim kering berkepanjangan, sebaiknya penanaman dilakukan pada awal musim penghujan.Pada umumnya jenis ini ditanam diakhir musim hujan apabila musim penghujannya relatif panjang dan lembab. Penanaman pada tanah gundukan dan berlajur merupakan cara umum yang dilakukan di daerah tropik. Cara penanamannya, stek batang dengan 3-4 ruas dibenamkan dalam tanah, dengan jarak tanaman tergantung kebiasaan atau lokasi penanaman.Semakin dekat jarak tanamnya, hasil umbi yang terbentuk per tanaman akan lebih kecil. Umumnya jarak tanam sekitar 25-30 cm antar stek dan 60-100 cm jarak antar lajuran. Hasil panen yang paling tinggi akan dicapai, bila setiap ha ditanam sekitar 40.000-50.000 stek batang. Sekitar 70-100 % umbi jenis ini telah dimanfaatkan untuk dikonsumsi di sebagian besar daerah tropik.Sekitar 10-30 % dikonsumsi sebagai sumber pangan, hanya 5-10 % untuk keperluan industri.Di daerah temperate Asia sekitar 30-35 % digunakan untuk industri alkohol maupun tepung.Di daerah tropik Asia termasuk Indonesia, jenis ini dimanfaatkan sebagai makanan tambahan, untuk kue, keripik, namun di Papua, Papua Nugini dan beberapa kepulauan Oseania jenis ini dimanfaatkan sebagai bahan pangan pokok.Daun mudanya sering kali dimakan untuk sayur. PARENKIM Terletak disebelah dalam jaringan epidermis. Parenkim tersusun atas sel-sel bersegi banyak,artinya antara sel yang satu dengan sel yang lain terdapat ruang antarsel. Parenkim disebut juga jarimgan dasar karena menjadi tempat bagi jaringan-jaringan yang lain. Parenkim terdapat pada akar,batang,dan daun, mengitari jaringan lainnya, misalnya pada xilem dan floem. Fungsi jaringan parenkim sebagai jaringan penghasil dan penyimpan cadangan makanan.Contoh parenkim penghasil makanan adalah parenkim daun yang memiliki kloroplas dan dapat melakukan fotosintesis. Parenkim batang dan akar berfungsi untuk menyimpan pati sebagai cadangan makanan, misalnya pada ubi jalar ( Ipomoea batatas ). B. Hipotesis Dalam penelitian ini penelini menyusun hipotesis yaitu Hipotesis alternative (Ha) dan hipotesis nol (Ho) 1. Ha : Struktur jaringan parenkim tersusun rapat 2. Ho : Struktur jaringan parenkim tidak tersusun rapat III. METODE PENELITIAN A. Subjek Ubi jalar, pasa bagian jaringan parenkim. B. Waktu dan tempat Penelitian ini akan dilaksanakan tanggal 29 Desember 2015 di laboratorium 2 Biologi Universitas PGRI Semarang. C. Alat dan Bahan Alat : -silet -mikroskop -kaca preparat -kaca penutup -pipet -cawan petri -kamera -alat tulis Bahan:- Ubi jalar -Tanah -Aquades D. Prosedur 1. Siapkan alat dan bahan yang di perlukan 2. Ambil ubi jalar, kemudian cuci hingga barsih 3. Potong ubi jalar ambil sedikit bagian saja 4. Bersihkan ubi jalar dari kulitnya 5. Ambil silet, kemudian sayat melintang setipis mungkin 6. Taruh sayatan pada kaca preparat, tutup dengan kaca penutup 7. Amati pada mikroskop E. Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini saya menggnakan analisis data kualitatif F. Hasil dan Pembahasan Gambar pengamatan Gambar pembanding Keterangan Plastida Parenkim Penimbun Pembahasan Jaringan parenkim pada ubi jalar 1. Plastida Plastida merupakan organel yang khas pada sel tumbuhan dan tidak terdapat dalam sel hewan.Bentuk, ukuran, dan pigmentasinya bermacam-macam. Plastida yang penting adalah kloroplas, kromoplas, dan leukoplas. Pada ubi jalar yang digunakan dalam praktikum ini merupakan ubi jalar yang berwarna putih.Jadi untuk jenis plastida yang ada pada ubi jalar ini adalah leukoplas.Leukoplas merupakan plastida yang tidak mengandung pigmen warna. 2. Parenkim penimbun Parenkim merupakan jaringan dasar yang terdapat di seluruh tubuh. Berdsarkan fungsinya, ada beberapa macam parenkim : klorenkim, parenkim penimbun, parenkim air, dan aerenkim. Pada penelitian ini, merupakan jenis jaringan parenkim penimbun. Parenkim penimbun adalah sel parenkim ini dapat menyimpan cadangan makanan yang berbeda sebagai larutan di dalam vakuola, bentuk partikel padat, atau cairan di dalam sitoplasma.Biasanya terletak di bagian dalam tubuh, misalnya: pada empulur batang, umbi akar, umbi lapis, akar rimpang (rizoma), atau biji. Di dalam sel-selnya terdapat cadangan makanan yang berupa gula, tepung, lemak atau protein.Parenkim penimbun berfungsi dalam menyimpan cadangan makanan bagi tumbuhan berupa hasil fotosintesa, seperti protein, amilum, gula tepung, atau lemak. Kesimpulan Pada ubi jalar struktur jaringannya tersusun rapat, terdapat plastida yang jenisnya adalah leukoplas dan juga terdapat perenkim penimbun.parenkim penimbun merupakan sel parenkim yang dapat menyimpan cadangan makananberupa hasil fotosintesa, seperti protein, amilum, gula tepung, atau lemak.Jadi pada tanaman ubi jalar menyimpan cadangan makanannya di dalam ubinya. DAFTAR PUSTAKA Muliyani,Sri. 2006. Anatomi tumbuhan. Kanisius: Yogjakarta. http://rossyyajis.wordpress.com/proposal-analisis-kandungan-vitamin-a-pada-varietas-ubi-jalar-berwarna-merah-kuning-dan-putih/ Kartasapoetra, A.G. 1991. Pengantar Anatomi Tumbuh-tumbuhan (tentang sel dan jaringan). PT Rineka cipta: Jakarta. Syamsuni. 2009. Diktat Anatomi Tumbuhan. Universitas Wiralodra: Indramayu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar